Setiap kali ada acara resmi PDI Perjuangan, Masyarakat selalu membaca Penghormatan Hidup Bung Karno.
Saat pembacaan Dedikasi Hidup, suasana hening.
Kader partai menikmati setiap baitnya.
Pengabdian seumur hidup Bung Karno merupakan bukti kita semua dalam berbakti kepada Tuhan, Tanah Air, dan Rakyat.
Artikel ini ditulis Bung Karno pada 10 September 1966.
Berikut isi Pengabdian Hidup:
Saya adalah manusia biasa / Saya dus tidak sempurna / Sebagai manusia biasa, saya tak luput dari kekurangan dan kesalahan / Hanya kebahagiaanku adalah mengabdi kepada Tuhan, Kepada Tanah Air, Kepada bangsa / Itulah dedicaiton of life-ku.
Jiwa pengabdian inilah jadi falsafah hidupku / Dan menghikmati serta menjadi bekal hidup dalam seluruh gerak hidupku / Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa / Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini / Saya merasa hidupku bahagia dan membawa manfaat. (Soekarno, 10 September 1966).
Seperti yang dikatakan di awal, bagi Bung Karno, Pengabdian Seumur Hidup berarti pengabdian. Bung Karno sendiri berkali-kali mengangkat topik pengabdian hidup dalam banyak perjumpaan lisan. Namun lirik lagu "Pengabdian Hidup" baru ditulis oleh Bung Karno pada tahun 1966.
Bung Karno menulis Pengabdian hidup sebagai wujud komitmen mengabdi kepada Tuhan, tanah air, dan negara. Dalam pemberitaan Historia.id, Bung Karno kerap melontarkan kalimat serupa. Misalnya saja dalam pidatonya di hadapan mahasiswa Universitas Gajah Mada di Kraton Siti Hinggil Yogyakarta pada tahun 1961, atau saat mengirimkan tim Indonesia untuk mengikuti Asian Games Keempat di Jakarta pada tahun 1962.
Hal itu juga diungkapkan Bung Karno saat membuka Konferensi Nasional Pusat Organisasi Pekerja Sosialis Indonesia (SOKSI) pada tahun 1965. “Saya pernah berpidato di depan atlet putri jelang Asian Games. Saya bilang:
Halo para atlit, saya mohon jangan hanya mengingat diri sendiri, mencari medali sendiri, tapi juga mencari medali untuk bangsa Indonesia, untuk negara Indonesia. Saya mohon – saya katakan ini kepada para atlet – berikan hidup Anda semaksimal mungkin – dedikasi berarti dedikasi, dedikasi, hidup berarti hidup – Anda mendedikasikan hidup Anda sendiri, Anda mendedikasikannya.
Sementara itu, dalam pidatonya pada upacara penganugerahan gelar doktor kehormatan ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia pada tanggal 2 Februari 1963, Bung Karno mengatakan: “Saya mengabdikan hidup saya, saya mengabdikan hidup saya Apa yang saya berikan? Datanglah ke negara saya. Untuk apa? Untuk idealisme saya. Terus? Ya Tuhan, Allah Subhanahu Wataala.
Beberapa pidato Bung Karno yang menyinggung tentang pengabdian hidup mempunyai isi serupa:
Memanggil semua orang untuk mengabdi pada negara dan negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimkasih atas kunjungan anda